Travel Far Enough
Travel
far enough, you meet yourself.
- cloud atlas
Gak dipungkiri, bagi beberapa orang yang suka jalan –
jalan pasti setuju banget sama qoute dari cloud atlas itu. Baik jalan – jalan
sendiri atau rame – rame. Apalagi semakin jauh tujuannya, semakin banyak hal –
hal atau peristiwa yang bikin kita dan teman – teman ngeluarin sifat aslinya.
Kaya contohnya nih, aku dan teman – teman pernah jalan – jalan ke salah satu
pantai di malang selatan. Pantai kondang merak, buat yang belum tahu akses
menuju pantai itu gak mudah, apalagi kalau pake motor atau mobil yang gak
berstandart off-road. Kebetulan waktu itu kita pertama kali kesana dengan
bermodal google maps, tanpa tahu medan perjalanan kita, hanya modal nekat. Di
google maps kurang lebih 25km dari pantai, yang kita dapat, akses menuju
pantainya berlumpur, penuh pasir, batuan besar dan genangan air. Kita semua
kaget, kita berdebat sampai akhirnya kita putuskan untuk sikat saja. Kita
mengira, setelah melewati jalanan berlumpur pertama, keatas semakin bagus
jalannya, tapi sayangnya semakin parah. Jalanan semakin berlumpur, licin dan
menanjak naik turun, disitulah aku menemukan teman – temanku, ada yang berkeluh
– kesah, ada yang justru sangat senang dengan pengalaman barunya, ada yang
panik sambil menyalahkan satu sama lain karena memilih tujuan tanpa tahu medan,
ada juga yang cukup diam saja dan menikmati apa yang sedang dihadapinya.
Dan dari beberapa pengalaman, aku jadi tahu nih.
Bagaimana cara aku harus menyikapi hal – hal atau peristiwa tidak terduga
karena terlalu sering jalan – jalan random tanpa tahu tujuan dan hanya bermodal
nekat “yang penting jalan dulu”
1. Bersikap paling tenang diantara kepanikan teman – temanmu.
Emang gak bisa mengontrol keadaan,
apalagi mengontrol teman – temanmu yang sikap dan sifatnya jelas beda – beda.
Kamu gak bisa maksain semuanya harus tetap tenang. Cukup kamu, kontrol diri
sendiri berusaha tenang dan harus bisa jadi yang paling tenang. Karena asal
kalian tahu, mereka bakal tersugesti sama sikap tenang kamu. Jadi gak makin
panik, dan bisa menghadapi dengan pikiran yang lebih jernih deh.
2. Hadapi saja, kalau ada rintangan pasti ada penyelesaian.
Gak hanya omong kosong belaka kok,
semua hal itu bukan kebetulan (ini kepercayaanku sih) semua sudah ditentukan,
dan pasti ada saja jalan. Jangankan untuk yang sekedar traveling, backpacker
atau jalan – jalan, ilmu saja banyak jalan untuk didapat. Jadi tanamkan sifat
positif dikeadaan genting, biar kamu gak makin panik. Kalau kita mikirnya
positif biasanya hasilnya juga positif.
3. Pikirkan tujuan utamamu untuk bersenang – senang dan
bayangkan tempat tujuanmu akan sangat worth it setelah apa yang kamu alami.
Waktu itu keadaan semua panik,
begitupun aku. Lalu temanku berkata dengan nada penyesalan sambil mengancam
“awas aja, kalau pantainya jelek dan gak worth it! Pokoknya kita semua
menyalahkanmu!” makin panik dong aku, kebetulan juga aku yang jadi navigator
mereka dan yang tentuin tujuan kita. Tapi aku cuma bales dengan senyum sambil
berkata “lihat saja nanti” sambil membayangkan pantai yang paling bagus di
Indonesia. Hasilnya mereka semua gak bisa berkata – kata, mereka semua bilang
“untung pantainya bagus banget, worth it gila!”
4. (Khusus kamu yang tidak bisa mengatasi panik berlebihan)
Berpikir dua kali sebelum berangkat karena yang kamu hadapi akan berat, kamu
gak akan kuat.
Nah, ini buat kalian yang emang panik
berlebihan dan gabisa diatasi sendiri. Mending dipikirkan berkali – kali sampai
akhirnya memutuskan untuk berangkat, karena kejadian – kejadian disana emang
gak bisa dibayangkan. Jangan sampai kalian gak bisa mengontrol diri, lalu
menyusahkan teman – teman diperjalanan. Yang ada, malah bisa merusak mood teman
– teman dan kamu juga kesusahan. Jadi
mental itu salah satu modal paling utama banget yang harus disiapin diri
sendiri.
Wah mbak Iruz keren nih :D bisa jadi Ibu yang baik buat anak2, hehehe
BalasHapus